Posts Tagged ‘Sylvester Stallone’

VAN DAMME MENOLAK THE EXPENDABLES KARENA OGAH KALAH DARI JET LEE

August 18, 2010
VAN DAMME

VAN DAMME

Jean Claude Van Damme kabarnya menolak muncul di film penuh bintang laga THE EXPENDABLES karena dia cemas bakal kalah berkelahi melawan Jet Li.

Sylvester Stallone sendiri memang berusaha untuk mengumpulkan beberapa aktor laga senior untuk muncul dalam film yang sekarang menjadi nomor satu di box office itu. Namun, Van Damme menolaknya.

“Aku ingin membuat Jean Claude berkelahi melawan Jet Li, namun dia tidak mau kalah dari Jet. Dia merasa itu nggak keren. Namun itulah yang membuat semuanya jadi keren, Jean Claude dikalahkan orang lain. Hey, mereka kan bisa berkelahi lagi. Namun Steven Seagal dan Van Damme tak terlalu suka dengan sense humor kami,” kata Stallone.

Van Damme sendiri mungkin sekarang cukup menyesal menolak tawaran itu. Pasalnya, film yang dibintangi oleh Stallone, Jason Statham, Li, Dolph Lundgren, dan Mickey Rourke itu sekarang menjadi film nomor satu di Amerika akhir minggu lalu.

SYLVESTER STALLONE MASIH SERING MEMUTAR LAGU “ROCKY”

August 17, 2010
SYLVESTER STALLONE

SYLVESTER STALLONE

– Bintang laga gaek Sylvester Stallone mengaku dirinya masih sering memutar lagu tema ROCKY saat berlatih. Aktor yang membintangi blockbuster terbaru THE EXPENDABLES ini menuturkan jika dirinya selalu memasang lagu yang memberinya inspirasi itu setiap berlatih.

“Dan itu bekerja,” katanya.  “Bahkan setelah 30 tahun lagu itu masih membuatku bersemangat. Mengagumkan.”

Stallone juga menekankan jika dia memang memiliki kemampuan tinju yang membantunya meraih kepopulerannya.

“Aku cukup bagus,” katanya. “Aku selalu agresif dan cepat saat menggunakan tanganku.”

“Itulah kenapa saat aku berkesempatan untuk memerankan Rocky, aku memutuskan untuk menjadi seorang petinju. Aku rasa aku lebih bisa melakukannya daripada jadi petenis atau pelari,” tambah Stallone.

‘The Expendables’: Parade Aktor Laga, Senjata, Darah & Bom

August 16, 2010
THE EXPENDABLES

THE EXPENDABLES

Apakah barisan aktor terkenal bisa membuat cerita dan penjualan lebih baik? Jawabannya belum tentu. Formula ini pernah dipakai ‘Rat Race’ dan ‘Dr. T and Women’, misalnya. Dan ‘The Expendables’ pun kini memakai resep yang sejenis.

Film ini berpusat pada Barney Ross (Sylvester Stallone, yang juga sebagai sutradara), mantan pemimpin pasukan bayaran yang nongkrong bareng grup motor gede di pusat pembuatan tato milik Tool (Mickey Rourke).

Suatu hari, Barney ditawari sosok misterius Mr. Church (Bruce Willis) untuk membunuh Jendral Garza (David Zayas), seorang diktator di sebuah pulau terpencil di Amerika Selatan. Sang jendral sangat kejam, dan rupanya dia cuma boneka dari James Munroe (Eric Roberts).

Singkat kata, Barney pun menyiapkan orang-orang terbaiknya, seperti Si Jago Silat Ying Yang (Jet Li), pakar pisau Lee Christmas (Jason Statham), ahli senjata berat Hale Caesar, si pengebom Toll Road (Randy Couture). Penembak  jitu Gunner Jensen (Dolph Lundgren) ditolak karena masih pecandu dan, gampang ditebak, dia membelot ke Munroe.

Saat Barney dan Lee ke sana, dia dibantu oleh Sandra (Giselle Itie), tokoh pemberontak yang ternyata adalah putri dari sang jendral, target mereka (familiar dengan plot ini?). Karena sulitnya medan, Barney membatalkan misi itu, tapi masih kepikiran Sandra yang menolak diajak keluar dari pulau jahanam itu.

Sebuah dilema moral yang kemudian, lagi-lagi mudah diterka, membuatnya kembali ke pulau itu untuk ‘hanya sekadar’ membebaskan si jelita. Cukup romantis? Atau sangat Hollywood?

Para anggota pasukan ‘keren’ ini punya masalah sendiri yang sifatnya sangat fisik. Ada yang patah hati karena ditinggal kawin pacarnya yang tidak tahu nasib sang jagoan. Ada yang mantan pegulat (dan tentu ada banyak perkelahian ala WWF di sini) yang bentuk kupingnya aneh, dan dia sangat sensitif akan hal ini. Ada si orang Asia yang  pendek dan mudah tersinggung bila disindir soal ini.

Sekali lagi, apakah deretan nama besar itu sukses membuat film ini berkualitas? Untuk jumlah pendapatan, mungkin iya. Tapi untuk cerita, jika Anda mencari lebih dari sekadar hiburan, maka siap-siap akan kecewa.

Film ini masih menampilkan Stallone yang seperti Rambo, lengkap dengan otot tangan yang menonjol, mengacak-acak sebuah tempat tanpa terluka sedikit pun. Dan dia ibarat Hannibal yang memimpin The A-Team, hanya saja sekarang ada bumbu wanita eksotis di dalam perkisahan itu. Tentu adegan aksi begitu mempesona: pertarungan tangan kosong, kebut-kebutan, adu tembak, kepiawaian memainkan pisau, senjata dan kendaraan super canggih. Dan darah berkali-kali muncrat, pistol ditembakkan dan bom diledakkan. Tapi hanya sebatas itu saja.

Banyaknya karakter membuat film ini terfokus pada Stallone. Nah, sayangnya, karakter lain tidak berkembang dengan baik, bahkan hanya terkesan selintas lalu. Sangat amat disayangkan Arnold Schwazenegger dan Bruce Willis hanya hadir beberapa scene saja, sementara kemampuan kung fu Jet Li juga tidak banyak dieksplorasi, padahal dia berhadapan dengan Dolph Lundren, lho.

Begitu pun dengan Mickey Rourke yang sepertinya Cuma tempelan belaka di sana. Coba kalau ada  aktris cantik popular, tentu makin memperindah film.

Pada akhirnya, film ini hanya mengingatkan kita pada The A-Team, yang kali ini dipimpin oleh Rambo.  Tidak jelek sih, untuk sebuah film dar der dor. Tapi jangan berharap lebih. Dan, sebagai bonus, perhatikan bagaimana Barney ditato Tool dan hubungkan dengan emosi penonton.